Lompat ke konten

UT Sorong Selenggarakan Seminar Akademik: Menguatkan Pendidikan Berkualitas dari Timur

Bagikan Berita

Universitas Terbuka (UT) Sorong melaksanakan Seminar Akademik di Hotel Rylich Panorama, Kota Sorong, Papua Barat Daya, pada Selasa (2/12/2025). Kegiatan ini mengangkat tema “Dari Timur untuk Indonesia: Mewujudkan Pendidikan Berkualitas, Menciptakan Generasi Cerdas, Tangguh, Adaptif, dan Inovatif di Era Digital.”

Acara tersebut menghadirkan berbagai pemangku kepentingan pendidikan, termasuk Kepala Ombudsman RI Perwakilan Papua Barat, Amos Atkana, yang tampil sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, Amos menekankan bahwa mengelola sektor pendidikan nasional dengan populasi ratusan juta jiwa adalah pekerjaan yang kompleks dan memerlukan strategi pelayanan yang lebih terarah.

Ia menyoroti beberapa persoalan mendasar yang masih menghantui dunia pendidikan di Indonesia, seperti ketimpangan distribusi guru, akses pendidikan yang belum merata, hingga kurang solidnya koordinasi antar lembaga pemerintah. Menurutnya, program wajib belajar 12 tahun memang menjadi fondasi penting pembangunan bangsa, namun pelaksanaannya kerap terganggu oleh tumpang tindih kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah.

Amos, yang juga merupakan alumni UT Sorong, turut membagikan pengalamannya saat mendirikan sebuah sekolah di Sorong Selatan. Ia menjelaskan berbagai tantangan yang harus dihadapi mulai dari minimnya tenaga pendidik, persoalan regulasi PPPK, hingga keterbatasan pendanaan bagi sekolah swasta. Meski demikian, ia merasa bangga telah menandatangani hampir seribu ijazah lulusan sekolah tersebut—sebuah pencapaian yang menurutnya menjadi bukti bahwa dedikasi di dunia pendidikan selalu membuahkan hasil.

“Guru adalah tiang utama pendidikan. Tantangannya besar, tetapi ketika melihat anak-anak berhasil lulus dengan baik, di situlah letak kebahagiaan seorang pendidik,” ujar Amos.

Ia juga menegaskan bahwa perbaikan sistem pendidikan tidak bisa dibebankan kepada satu pihak saja. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat harus memiliki komitmen yang sama. “Sering kali bupati menyalahkan gubernur, gubernur menyalahkan menteri, menteri menyalahkan presiden, dan presiden menyalahkan masyarakat. Padahal semua harus bekerja bersama,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur UT Sorong, Michel Jacson Nalawo Potolau, menyampaikan bahwa seminar akademik ini disusun sebagai bekal strategis bagi para lulusan UT. Di tengah perkembangan era digital, UT ingin memastikan setiap lulusan memiliki wawasan, kesiapan, dan kemampuan adaptif saat memasuki dunia kerja.